Banjir Yang Menyebabkan 16 Ribu Ekor Babi Mengambang
Banjir Yang Menyebabkan 16 Ribu Ekor Babi Mengambang - Banjir yang melanda sebuah peternakan di Guangxi 15 Juni 2015 lalu menenggelamkan sekira 16 ribu ekor babi yang diternakkan di sana. Mayat babi-babi itu ditemukan mengapung di air setelah banjir reda.
Peternakan yang terletak di daerah otonomi Dahua Yao tersebut merupakan salah satu korban dari banjir yang terjadi akibat cuaca buruk yang melanda Guangxi. Badai yang terjadi di wilayah itu mencatat rekor curah hujan sebanyak 390 milimeter hanya dalam 20 menit.
Badai itu mengakibatkan banjir yang terjadi begitu cepat sehingga membuat pemilik peternakan tidak sempat melakukan tindakan untuk menyelamatkan hewan ternaknya.
“Saat saya memindahkan makanan ternak, ketinggian air telah mencapai pinggang,” kata sang pemilik peternakan seperti dikutip Shanghaiist.
Saat badai dan banjir mereda puluhan ribu mayat babi mengambang di atas genangan air menimbulkan masalah bagi otoritas setempat. Bangkai-bangkai yang mencemari air itu baru dapat disingkirkan dan dikuburkan pada Rabu, 17 Juni 2015 oleh para pekerja setempat.
China memang memiliki pengalaman berurusan dengan bangkai babi dan hewan ternak lainnya yang mencemari perairannya. Pada Maret lalu puluhan bangkai babi diketahui mencemari sebuah sungai di Desa Jinli China menyebabkan air yang diminum warganya mempunyai rasa yang aneh. Peristiwa serupa juga terjadi pada Maret 2014 di Sungai Wulong dan Sungai Lingwang di Kota Luoyang, Provinsi Guangdong.
0 komentar:
Post a Comment