Saturday, August 29, 2015

Mitos Dan Asal Usul Dari Jenglot - JINPOKER.com

Mitos Dan Asal Usul Dari Jenglot

BANDAR BLACKJACK ONLINE TERBARU DAN TERPERCAYA
Sudah banyak cerita di Tanah Air Kita yang mengaku telah menangkap jenglot. Ada cerita dari warga Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengaku telah menangkap sepasang jenglot.

Kisah mistis tentang jenglot memang selalu menarik di perhatian publik. Cerita ini sudah sering di tulis dan lengkap dengan mitos-mitosnya.


Wikipedia berbahasa Indonesia menulis jenglot ini hidup di hutan belantara penuh dengan pohon raksasa tempat persembunyiannya. Makhul ini berjalan lambat dan bentuk tubuhnya kecil. Jenglot keluar hanya di malam hari karena tidak ada binatang buas dan manusia yang akan menggangu dan menyebabkan kepunahan.

Dalam mitos jenglot dianggap memiliki kekuatan mistis. Namun secara medis, jenglot didefinisikan oleh Tim Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta kalau jenglot bukan makhluk hidup. Setelah di Rontgen dari penelitian di RSCM tidak ada unsur tulang di tubuh jenglot. Namun yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas ternyata mirip dengan manusia.

Jenglot juga pernah di temukan saat sejumlah paranormal melakukan tirakat di Wlingi, Jawa Timur, pada 1972 silam. Para Paranormal menemukan jenglot tersebut. Temuan yang dipamerkan waktu itu ada empat, salah satunya disebut sebagai jenglot, berjenis kelamin lelaki dan konon bisa membantu mengamankan pemiliknya dari segala macam bahaya.


Pendapat lain jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah seorang petapa yang sedang mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini adalah sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia.

Setelah itu, sang petapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang tidak sebanding dengan lebar mulutnya.


Tetapi celakanya, akibat kutukan itu jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akhirat. Maka hasilnya roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil itu.

Jenglot diyakini sebagai benda mati, alias bukan makhluk hidup. tetapi daya spiritual jenglot tetap hidup dan dipelihara oleh para paranormal dan masyarakat yang memercayainya. Karenanya jenglot harus tetap diberi makan oleh orang yang memilikinya.

Makanan jenglot sendiri konon adalah darah manusia. Hanya darah golongan O dan AB dan juga minyak wangi.

0 komentar:

Post a Comment