Saturday, December 12, 2015

5 Ritual Perkawinan Paling Mematikan di Dunia Binatang - JINPOKER.com

5 Ritual Perkawinan Paling Mematikan di Dunia Binatang



Dalam dunia binatang, perkawinan yang berakhir dengan reproduksi adalah tujuan utama dalam hidup. Perkawinan binatang bisa saja sangat berbahaya dan mematikan, Berikut ini beberapa perkawinan binatang yang mematikan.

Siput Pisang
JINPOKER.COM - AGEN POKER DAN DOMINO ONLINE TERPERCAYA

Dolichophallus atau yang biasa diketahui sebagai Siput pisang  ini adalah spesies siput yang tidak memiliki cangkang, siput ini yang banyak terdapat di benua Amerika, khususnya Amerika Utara. Siput pisang ini memiliki kelamin ganda.

Jika benar-benar bisa kawin dengan siput lain, dolichophallus harus benar-benar menemukan pasangan yang mempunyai ukuran sama persis dengannya. Sebab jika tidak, ada kemungkinan alat kelaminnya akan tersangkut dan dia harus memotongnya.

Gurita
BANDAR CEME ONLINE TERPERCAYA

Gurita Pasifik atau Enteroctopus Dofleini jika gurita ini melakukan hubungan seks bisa jadi awal dari kematiannya. Karena pada saat hubungan seksual itu dimulai, gurita jantan akan memasukkan alat kelaminnya ke kelamin betina dan meninggalkannya di sana. Meski terlihat sederhana, proses ini membutuhkan waktu rata-rata sekitar 4 jam. 7 Milliar sperma gurita jantan akan berusaha membuahi sekitar 20.000-100.000 sel telur yang ada di tubuh betina.

Ironisnya, setelah hubungan seksual itu terjadi, baik gurita jantan atau betina akan memasuki masa senescence, semacam tahapan infeksi di mana bakteri dan virus mulai menyerang mereka. Nah, infeksi bakteri dan virus ini yang akhirnya merusak sistem saraf termasuk otak. Akibatnya, kedua gurita akan mengalami kepikunan.

Gurita jantan disebut paling menderita dalam fase ini. Berbeda dari gurita betina yang masih punya tujuan merawat telur-telur yang belum menetas, gurita jantan sudah kehilangan tujuan hidupnya terus pikun dan hidup mengenaskan dari hari ke hari sampai akhirnya mati. Demikian juga dengan si betina yang biasanya mati setelah telur-telurnya menetas.

Anjing Laut Bertudung
AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA

Anjing laut bertudung (Cystophora cristata) betina tertarik pada pejantan dengan pejantan berhidung besar. Tapi hidung tersebut bukan hidung asli tetapi kulit bagian dalam rongga hidung yang sudah berevolusi dan berubah menjadi kantung. Untuk menarik perhatian anjing laut betina, si pejantan akan menggelembungkan kantung tadi seperti balon.

Pejantan akan menggoyang-goyangkan hidung yang sudah sebesar kepalanya itu. Semakin terlihat bersemangat pejantan menggoyangkan kantung hidungnya itu, akan semakin besar peluangnya untuk mendapatkan pasangan di musim kawin.

Angler Fish
BANDAR BLACKJACK ONLINE TERBARU DAN TERPERCAYA

Anger fish adalah ikan laut dalam yang antara jantan dan betinanya mempunyai ukuran yang jauh berbeda. Angler fish betina bisa tumbuh mencapai panjang 20 sentimeter lebih, sedangkan jantan hanya sampai 8 sentimeter.

Ikan jantan pada saat akan menancapkan gigi-gigi tajamnya pada tubuh betina agar bisa menempel secara permanen. Yang cukup menakutkan, si jantan akhirnya mati dan dan bersatu dengan tubuh betina, kadang jadi parasit. Sampai akhirnya yang tersisa dari tubuh pejantan hanya kelenjar kelaminnya saja.

Kelenjar kelamin tersebut tetap menempel sampai akhirnya si betina membutuhkan sel sperma untuk membuahi telur-telurnya. Cara kawin ini memang cukup aneh, namun terbukti berhasil mengingat di laut dalam pertemuan antara angler fish jantan dan betina jarang terjadi.

Landak jantan akan mengencingi betina dari jarak dua meter sampai tubuhnya basah kuyub. Kencing itu nantinya bakal membuat si betina terangsang dan mau melakukan perkawinan.

Tetapi prosesnya tidak semudah itu. Sebab, jika si betina tidak benar-benar terangsang, maka dia akan mencari pejantan lain yang mampu mengencinginya lebih basah lagi. Hal ini membuat peluang landak untuk kawin menjadi cukup kecil.

Terlebih dalam satu tahun, masa birahi landak betina hanya terjadi selama 8-12 jam. Itu pun hanya terjadi di akhir musim panas atau awal musim gugur.

0 komentar:

Post a Comment